Teori
David Ricardo: Teori Keunggulan Komparatif dan Teori Nilai -
Teori David Ricardo fokus kepada keunggulan komparatif. Teorinya tidak jauh
beda dengan teori Adam Smith (perpacuan
antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output).
Tampilkan postingan dengan label Teori Keunggulan Komparatif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Keunggulan Komparatif. Tampilkan semua postingan
Minggu, 03 Desember 2017
Teori Ekonomi David Ricardo
By
Unknown
18.12
David Ricardo, Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi, Teori Ekonomi, Teori Keunggulan Komparatif, Teori Nilai
Teori Ekonomi David Ricardo - David Ricardo terkenal dengan buku The Principle of Political Economy and
Taxation (1772-1823). Melalui teori yang ditulisnya tersebut. Ricardian
menganalisasi mengenai proses terjadinya pertumbuhan ekonomi.
“Pada awalnya jumlah
penduduk sangat rendah dan kekayaan alam masih melimpah. Dalam keaadan seperti
ini para pengusaha dalam menjalanan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam
sebagai faktor produksi mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh
keuntungan yang tinggi untuk
mempertinggi tingkat modal yang dimiliki sehingga dapat mempertinggi
produktifitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya
kenaikan tingkat produktifitas maka para pekerja akan menuntut upah tinggi“
Teori tersebut memunculkan
beberapa asumsi yaitu :
1.Seluruh tanah digunakan
untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan
distribusi industri
2.Berlakunya hukum : “law of
deminishing return“ bagi tanah
3.Persediaan tanah adalah
tetap
4.Permintaan gandum benar
– benar inelastik
5.Buruh dan Modal adalah
masukan yang bersifat variabel
6.Keaadaan pengetahuan
teknis adalah tertentu
7.Seluruh buruh dibayar
dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
8.Harga penawaran buruh
adalah tertentu
9.Permintaan akan buruh
tergantung pada pemupukan modal
10.Terdapat persaingan
sempurna
11.Pemupukan modal
dihasilkan dari keuntungan
Teori David Richardo hadir dalam kondisi perekonomian yang dikuasai oleh kaum kapitalis yang menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan mengalami kenaikan yang signifikan bilamana faktor–faktor produksi diolah secara baik dengan sistem distribusi yang merata.
Pemanfaatan teknologi
pertanian kurang diperhatikan oleh David Richardo mengingat bahwa tenaga kerja
adalah sumberdaya yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi pengangguran yang
terjadi.
David Ricardo membagi
masyarakat dalam tiga golongan, yaitu :
1. Masyarakat pengusaha
atau kapitalis, adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan
yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan
kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya
pendapatan nasional.
2.Masyarakat pekerja atau
buruh, adalah golongan yang terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung
pada capital
3.Tuan tanah atau
bangsawan, adalah golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas
areal tanah yang disewakan
David Ricardo mengemukakan
beberapa teori, antara lain teori sewa tanah (land rent); teori nilai kerja (labor
theory of value) dan upah alami (natural
wages); dan satu lagi yang terkenal adalah teori keuntungan komparatif (comparative advantage) dari perdagangan
internasioanal.
a. Teori
sewa tanah
Dalam teori tentang sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda. Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali. Produktivitas tanah yang subur lebih tinggi, dan demikian menghasilkan satu satuan unit produksi diperlukan biaya-biaya (biaya rata-rata dan biaya marjinal) yang lebih rendah pula.
Makin rendah tingkat
kesuburan tanah, jelas makin tinggi pula biaya rata-rata dan biaya marjinal
untuk mengolah tanah tersebut. Makin tinggi biaya-biaya dengan sendirinya
keuntungan per hektar tanah menjadi semakin kecil pula. Dengan penjelasan di
atas adalah layak uang sewa untuk tanah yang lebih subur lebih tinggi jika
dengan sewa tanah untuk tanah yang kurang subur apalagi yang tidak subur.
Teori nilai kerja dan upah alami, David Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut, yaitu biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup (subsiten) bagi buruh yang bersangkutan.
Menurut Ricardo, kalau
harga yang ditetapkan lebih besar dari biaya-biaya (termasuk upah alami), maka
dalam jangka pendek perusahaan akan mengalami laba ekonomi. Adanya laba ini
akan menarik perusahaan-perusahaan lainnya masuk pasar.
Masuknya perusahaan
perusahaan baru berarti produksi akan meningkat dan sebagai akibatnya akan
terjadi kelebihan produksi (over supply)
di pasar. Kelebihan penawaran barang ini akan mendorong harga-harga turun kembali
kepada keseimbangan semula.
Karena biaya-biaya bahan
mentah relatif konstan, maka Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan
tingkat harga adalah tingkat upah alami, yang besarnya hanya cukup agar para
buruh dapat bertahan hidup saja (secara subsiten).
Selain itu, Ricardo mempertimbangkan
kondisi pekerja, yang mana jika standar kehidupan minimum meningkat, maka upah
minimum juga meningkat.
Menurut Ricardo, ketika
standar umum kehidupan meningkat, upah minimum yang dapat dibayarkan kepada
pekerja juga meningkat. Dengan demikian, tingkat upah pada abad ke-19 tidak
akan sama dengan tingkat upah pada abad ke-20. Hal ini mengisyaratkan bahwa
Ricardo mengantisipasi adanya perubahan perekonomian secara menyeluruh.
Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan salah satu teori yang paling terkenal dari beberapa teori yang dikemukakan oleh David Ricardo.
Menurutnya, perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada
negara lainnya.
Yang dimaksud dengan teori
ini oleh Ricardo dijelaskan bahwa setiap kelompok masyarakat atau Negara
sebaiknya menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien, selanjutnya
kelebihan produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan.
Sebagai contoh, Indonesia
dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi
kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi
timah secara efisien dan murah.
Sebaliknya, Malaysia mampu
dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak
mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki
keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling
menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan
komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya
jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang
memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Penilaian Kritis /
Kebaikan Teori David Ricardo
David Ricardo adalah
pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi telah
dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan Pertanaian
Pentingnya pembangunan
pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, sebab pembangunan industri tergantung pada
sektor pertanian.
2. Tingkat Keuntungan.
Peningkatan tingkat
keuntungan dalam pembangunan ekonomi sebab pemupukan modal tergantung pada
kenaikan tingkat keuntungan.
3. Pentingnya Tabungan.
Pentingnya tabungan pada
pemupukan modal dalam rangka pertumbuhan ekonomi.
4. Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan luar negeri
sebagai sarana memperbaiki keadaan perekonomian sebab perdagangan luar negeri
akan membawa pemanfaatan sumberdaya secara maksimum dan meningkatkan
pendapatan.
5. Teori Dinamis
Ricardo menyajikan suatu
teori yang dinamis yang menganalisa pengaruh perubahan dari berbagai variable
pada pembangunan ekonomi seperti penduduk, upah, sewah, keuntungan dan
sebagainya.
Kelemahan Teori David
Ricardo
Disamping kebaikan, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu, antara lain:
1. Mengabaikan pengaruh teknologi.
Pada mulanya kemajuan
teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi akhirnya bila pengaruh
kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil berlaku lagi dan perekonomian
bergerak menuju stasioner (law of diminishing return). Ricardo kurang
memperkirakan potensi kemajuan teknologi dalam menahan menurunnya hasil
tanah.Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara maju.
2. Pengertian yang salah tentang keadaan
stasioner.
Pandangan Ricardo tentang
mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis tidak beralasan, sebab tidak
ada perekonomian yang mencapai keadaan stasioner dengan keuntungan meningkat, produksi
meningkat dan pemupukan modal tercapai.
3. Pengertian yang salah tentang penduduk.
Menurut Ricardo
meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat meningkat, tidak terbukti.
Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal. Sebaliknya, terjadi
peningkatan upah yang terus menerus dalam bentuk upah uang dan dengan
sendirinya penduduk cenderung menurun.
4. Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat
diterapkan.
Menurut Ricardo kebijakan
pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada campur tangan dari pemerintah
karena perekonomian berjalan otomatis melalui persaingan yang sempurna.
5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
Salah satu cacat yang
paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan peran kelembagaan. Padahal
faktor kelembagaan sangat penting bagi pembangunan ekonomi dan tidak dapat
diabaikan.
6. Teori Ricardo adalah teori distribusi,
bukan teori pertumbuhan.
Teori Ricardo bukanlah
teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya bagian
buruh, tuan tanah dan pemilik modal.
7. Tanah juga menghasilkan selain gandum.
Ricardo berpendapat dalam
rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu produk yang bisa dihasilkan dari tanah
yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang usang sebab ternyata tanah bisa
menghasilkan berbagai macam produk selain gandum.
8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang
tetap.
Asumsi Ricardo bahwa modal
dan buruh merupakan koefisien produksi yang tetap adalah tidak benar.Asumsi ini
tidak berlaku sebab buruh dan modal adalah variabel bebas.
9. Mengabaikan tingkat suku bunga
Kelemahan yang serius dari
teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga dalam pertumbuhan
ekonomi.Ricardo tidak menganggap tingkat bunga sebagai suatu imbalan jasa yang
terpisah dari modal tetapi termasuk dalam keuntungan.Pendapat yang salah ini
berasal dari ketidakmampuannya untuk membedakan pemilik modal dari pengusaha.
Peranan Negara Terhadap
Teori Ricardian
Negara dalam pendekatan ini hanya dianggap berperan dalam melindungi hak atas kekayaan dan menciptakan lingkungan yang menjaga kelancaran bekerjanya pasar.
Sedangkan keluarga/rumah
tangga berperan memaksimalkan kepuasan melalui konsumsi barang-barang yang
diproduksi secara massa untuk memaksimalkan keuntungan. Selain itu keluarga
juga menghasilkan input abstrak ang disebut “tenaga kerja”.
Dalam pendekatan kebijakan
Pemerintah sebagai salah satu faktor kelembagaan yang memegang peranan kunci,
aktivitas ekonomi dipandang tidak sekedar memperhatikan bagaimana kemakmuran
ditingkatkan, namun juga bagaimana hasil produksi, distribusi dan konsumsi,
diorganisasikan.
Jika ekonomi klasik
menghindari persoalan normatif, termasuk netral dalam etika dan moral, maka dalam
pendekatan kebijakan Pemerintah, aktivitas ekonomi adalah bagian dari dimensi
pembanguann ekonomi yang berkelanjutan dalam kebijakan Ekonomi yang mambawa
kemakmuran namun juga mempertimbangkan etika dan moral.
Perilaku manusia tidak
sekedar berpedoman pasa rasionalitas, tetapi juga diwarnai dengan filantrofi,
moralitas, dan pertimbangan etika dan rasa tanggung jawab sosial.
Berkaitan dengan peran
negara, pendekatan ini mengutamakan peran lembaga sosial dan politik, termasuk
lembaga kekuasaan, sebagai alat produksi kemakmuran, maka ketika zaman
berkembang, kegiatan ekonomi muncul sebagai hasil interaksi yang kompleks dari
berbagai aspek, maka berkembangkah pendekatan ekonomi politik tersebut.
Untuk menjelaskan di mana
pasar dan negara harus bekerjasama, di mana keuntungan individual dan
kepentingan publik harus saling mengimbangi, serta relasi yang bersifat
sukarela pada saat tertentu harus diubah dalam transaksi yang berdasarkan
relasi kekuasaan.
Jika pandangan Richardo
penekanannya hanya pada teori distribusi dan bukan pada teori pertumbuhan
ekonomi maka peran pemerintah menempatkan sistem demokrasi ekonomi dengan
pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan pemilik faktor–faktor
produksi.
Esensinya adalah
pemerintah menerapkan instrumen regulasi dengan berbagai bentuk stimulus
ekonomi untuk membangun arsitektur ekonomi yang memberi peran aktif bagi
golongan kapitalis yang tujuannya untuk mencapai keuntungan maksimal, dan
golongan buruh (jumlah terbesar dalam masyarakat) yang hanya bergantung pada golongan
kapitalis serta golongan tuan tanah.
Dari berbagai Sumber #David Ricardo #Teori David Ricardo #Teori Ekonomi David Ricardo #Teori Ekonomi Klasik
David Ricardo #Teori Keunggulan
Komparatif #Teori Keunggulan Komparatif David Ricardo #Teori Nilai #Teori Nilai David Ricardo #Teori Pertumbuhan Ekonomi
David Ricardo