Teori
Adam Smith Tentang Pertumbuhan Ekonomi - Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada adanya
pertambahan penduduk.
Dengan adanya pertambahan
penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Klasik Adam Smith ini
tertuang dalam bukunya yang berjudul An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Pemikiran-pemkiran tentang
ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke 15, saat terjadi revolusi
pertanian di Eropa. Akan tetapi pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang
ilmu tersendiri baru diberikan pada abad ke 18.
Aliran klasik muncul pada
akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu di masa revolusi industri. Pada
waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi
liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan
perkembangan jumlah penduduk.
Mula - mula kemajuan
teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi
sebaliknya, sehingga perekonomian mengalami kemacetan.
Menurut Adam Smith, ada
empat fackor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu:
a) jumlah penduduk,
b) jumlah stok
barang-barang modal,
c) luas tanah dan kekayaan
alam, dan
d) tingkat teknologi yang
digunakan.
Terdapat
dua aspek utama dalam pertumbuhan ekonomi:
A.
Pertumbuhan Output Total
Pertumbuhan output yang
akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini :
Sumber-sumber
alam
sumber daya alam yang
tersedia merupakan wadah yang mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat.
Jumlah sumber daya yang tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan
suatu perekonomian, Maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya,
maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada memegang penranan penting dalam
pertumbuhan output.Tetapi pertmbuhan output tersebut akan berhenti jika semua
sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh.
Tenaga
kerja (pertumbuhan penduduk)
Sumber daya insani (jumlah
penduduk) mempunyai peranan yang pasif dalam proses pertumbuhan output.
Maksudnya, jumlah penduduk akan menyeuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga
kerja dari suatu masyarakat.
Jumlah
persediaan (stok barang modal yang ada)
Pengaruh stok modal
terhadap tingkar output total bias secara langsung dan tidak lansung. Pengaruh
langsung ini maksudnya adalah karena pertambahan modal (sebagai input) akan
langsng meningkatkan output. Sedangkan pengaruh tidak langsung maksudnya adalah
peningkatan produktifitas perkapita yang dimungkinkan oleh karena adanya
spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih tinggi.
B.
Pertumbuhan Penduduk.
Menurut Adam Smith, jumlah
penduduk akan meningkat jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari
tingkat upah sub sisten yaitu tngkat upah yang pas-pasan untuk hidup.
Jika tingkat upah diatas
tingkat sub system, maka orang-orang akan menikah pada umur muda, tingkat
kematian menurun, dan jumlah kelahiran akan terus mengalami peningkatan.
Namun sebaliknya jika
tingkat upah yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah sub sisten, maka
jumlah penduduk akan menurun. Tingkat upah yang belaku, menurut Adam Smith,
ditentukan oleh tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga
kerja.
Tingkat upah yang tinggi
dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih cepat dari pada
penawaran tenaga kerja.
Sementara itu permintaan
akan tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output masyarakat.
Oleh karena itu, laju
pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan stok
modal (akumulasi modal) dan laju pertumbuhan output
Adam Smith juga memandang
produksi dan perdagangan sebagai kunci untuk membuka kemakmuran.
Agar produksi dan
perdagangan maksimal dan menghasilkan kekayaan universal, smith menganjurkan
pemerintah memberikan kebebasan ekonomi kepada rakyat dalam bingkai perdagangan
bebas baik dalam lingkup domestik maupun internasional.
Dengan menjalankan sistem
ekonomi liberal (bebas), maka pertumbuhan ekonomi dapat dicapai dengan
maksimum.
Pertumbuhan ekonomi dapat
dicapai dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output total.
Pertumbuhan output (tingkat produksi) berupa barang dan jasa yang dipengaruhi
oleh sumber alam, tenaga kerja, dan jumlah persediaan barang.
Agar pertumbuhan output
dapat meningkat, maka sumber –sumber alam harus dikelola oleh tenaga kerja
dengan menggunakan barang modal.
Sumber-sumber alam menjadi
sangat vital dalam menentukan pertumbuhan ekonomi. Karena sumber-sumber alam
akan menjadi batas maksimum output jika dimanfaatkan secara maksimum.
Sumber-sumber alam
mencapai batas maksimum ketika dikerjakan oleh tenaga yang memiliki kehandalan
dengan mengunakan barang modal yang cukup.