Perdana Menteri Rusia, Dmitry
Medvedev, memperingatkan Amerika Serikat bahwa pengerahan pasukan di
Suriah hanya akan memicu apa yang ia sebut 'perang besar yang
berlangsung lama'.
Medvedev mengeluarkan komentar ini setelah
Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, mengatakan jika upaya
perdamaian di Suriah gagal, jumlah pasukan asing yang terlibat konflik
mungkin akan bertambah.
PM Medvedev mengatakan tak semestinya Washington 'mengeluarkan ancaman'.
"Jangan
coba untuk menakut-nakuti siapa pun ... jangan katakan kalau seandainya
gagal maka negara-negara di Arab lainnya dan Amerika akan melancarkan
operasi darat," kata Medvedev dalam wawancara dengan TV Euronews, hari
Minggu (14/02).
"Saya ingin kembali menegaskan bahwa tidak ada
satu negara pun yang ingin terlibat perang baru. Operasi darat hanya
akan memicu perang besar, perang yang akan berlangsung lama. Ini harus
kita garis bawahi," katanya.
Sebelumnya, dalam pembicaraan
telepon, Presiden AS Barack Obama mendesak Presiden Rusia, Vladimir
Putin, menghentikan serangan udara terhadap kekuatan oposisi moderat
Suriah.
"Secara khusus Presiden Obama menekankan pentingnya Rusia
memainkan perang konstruktif, dengan menghentikan serangan udara
terhadap kelompok oposisi moderat," demikian pernyataan Gedung Putih.
Tapi menurut versi Kremlin, kedua pemimpin setuju meningkatkan kerja sama dalam upaya mengakhiri kekerasan di Suriah.
sumber: bbc.com